REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pondok pesantren dan madrasah di Bengkulu siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes).
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Zahdi Taher, saat menghadiri pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI, di Bengkulu, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis (20/5).
Zahdi menyebut, Kementerian Agama telah mempersiapkan madrasah dan pondok pesantren untuk memulai pembelajaran tatap muka tersebut. Bahkan, program pembelajaran tatap muka ini telah dilaksanakan, terutama di pondok pesantren.
"Dalam menerapkan kegiatan belajar tatap muka, selain mengikuti protokol kesehatan juga ada beberapa syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh lingkungan Madrasah maupun pondok pesantren,” kata Zahdi.
Ada beberapa persyaratan protokol kesehatan yang perlu dipenuhi untuk kegiatan belajar tatap muka. Di antaranya, madrasah dan pondok pesantren wajib menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan lingkungan.
Madrasah dan pondok pesantren disebut harus menyediakan sarana cuci tangan, serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, mengungkapkan akan mendorong Bengkulu sebagai daerah percontohan pembelajaran tatap muka, bila seluruh pihak dan aspek yang dibutuhkan sudah siap.
“Jika semuanya sudah siap, bukan tidak mungkin Bengkulu bisa kita jadikan sebagai daerah percontohan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19,’’ kata Yandri.
Menurut Yandri hasil temuan dari kunjungan spesifiknya di Bengkulu akan dijadikan dasar keputusan saat menggelar rapat kerja secara nasional bersama Menteri. Karenanya, dengan kunjungan ini pihaknya ingin memastikan kesiapan Bengkulu, terutama persiapan pembelajaran tatap muka.
Dari hasil pertemuan itu, pihaknya disebut bisa mendorong pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan strategis, serta kebijakan yang cepat dan tepat.
Di sisi lain, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, dalam kesempatan yang sama mengungkapkan dari hasil data dan fakta yang didapat dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, belajar tatap muka di Bengkulu memang sudah bisa dilaksanakan. “Nyatanya Kami sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka sejak Februari lalu,” kata Rohidin.