Jumat 14 May 2021 16:14 WIB

Muslim Palestina dan Uighur Rayakan Id di Tengah Konflik

Muslim di Palestina sholat Idul Fitri di tengah suasana mencekam.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Palestina dan Uighur Rayakan Id di Tengah Konflik. Jamaah Palestina mempraktikkan social distancing saat melakukan sholat Idul Fitri di sebuah masjid di kota Ramallah Tepi Barat,  Kamis (13/5).
Foto:

Selain itu, penulis Elif Shafak berbagi pemikiran tentang patah hati perayaan Idul Fitri di Palestina dengan mengunggah status di akun twitternya, ‘Dalam masa-masa yang menyakitkan, memilukan, dan sangat sulit ini, mendoakan #EidMubarak yang damai untuk semua orang yang merayakannya di seluruh dunia, tetapi terutama, terutama, untuk ibu dan anak-anak Palestina.’

Pemerintahan Biden memiliki pandangan yang jelas tentang menekan Cina pada masalah hak asasi manusia dengan melobi dan menyatukan sebanyak mungkin negara melalui saluran multilateral.  Tetapi negara-negara yang mendukung sikap China bagaimanapun, melebihi jumlah sekutu Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) yang terjebak dalam sirkulasi ke dalam dari pendapatnya sendiri tentang Xinjiang dengan sekelompok kecil sekutunya.

Di antara puluhan diplomat asing yang menghadiri acara pemerintah daerah di Xinjiang, mayoritas berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika dimana Muslim merupakan sebagian besar dari populasinya. Mereka memuji dan memuji kebijakan Xinjiang China, terutama karena kebijakan itu membawa kebahagiaan, stabilitas dan pembangunan ke wilayah tersebut.

"AS tampaknya memberikan perhatian khusus kepada Muslim di wilayah Xinjiang China, tetapi pada kenyataannya AS menutup mata terhadap catatan terkenalnya sendiri yang melanggar hak asasi Muslim," kata Presiden Asosiasi Islam Daerah Otonomi Xinjiang Uighur dan Kepala Islam Xinjiang Abdureqip Tumulniyaz.

Menurutnya, AS adalah satu-satunya negara di dunia yang melarang Muslim masuk dan dalam beberapa tahun terakhir. Ia melakukan perang dengan penyamaran anti-terorisme di Suriah, Irak dan daerah lain, menyebabkan ribuan kematian dan tunawisma. Semua negara yang menderita ini adalah negara-negara Muslim.

photo
Sekelompok warga masyarakat dari etnis minoritas Muslim Uighur di Kota Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, China, memainkan alat musik tradisional, Kamis (22/4/2021), sebagai salah satu kegiatan rutin sore hari. Mereka memainkan alat musik untuk mengiringi para penari dari komunitasnya. - (Antara/M. Irfan Ilmie)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement