Studi Timur Tengah, bagaimanapun, telah membuat Bird memperoleh gelar akademis. Gelar ini menjadi momentum pertama kali bagi dirinya belajar tentang Islam secara akademik. "Universitas memberiku kesempatan bertemu banyak mahasiswa dari Arab Saudi. Awalnya, aku pikir mereka orang jahat yang membawa pedang, tetapi mereka adalah orang-orang terbaik yang pernah aku temui. Konsepsi yang aku miliki tentang negara-negara Arab benar-benar hilang," ungkapnya.
"Mohamed Salah adalah Muslim pertama yang bisa aku kenal. Begitulah cara dia menjalani hidupnya, cara dia berbicara kepada orang lain. Suatu kali dia berfoto dengan seorang penggemar Liverpool yang menderita patah hidung karena mengejarnya. Aku tahu beberapa pesepak bola lain akan melakukan itu, tetapi Anda mengharapkannya sekarang dari Salah," kata Bird.
Di kampus, untuk keperluan penelitiannya, Bird mewawancarai mahasiswa Mesir soal 'Mohamed Salah, Anugerah dari Allah'. Mahasiswa Mesir itu kemudian bicara panjang lebar tentang Salah selama berjam-jam dan berbagai hal luar biasa yang telah dilakukan untuk negaranya. Bahkan, ada satu juta orang Mesir yang merusak surat suara mereka dan memilih Salah menjadi presiden pada tahun lalu.
"Salah satu orang Mesir yang kuajak bicara mengatakan, Salah mencakup seperti apa Muslim itu. Dia percaya Salah membuat orang-orang kembali mencintai Muslim," kata Bird.