Dia juga sempat menyalahkan Islam atas kemalangan yang menimpanya. Dia menemukan sebuah laman website sayap kanan yang kian memperuncing kebenciannya terhadap Islam. Laman tersebut sampai mengiriminya propaganda yang panjang atau semacamnya.
Namun, Bird bukan tipikal orang yang ketika membenci sesuatu kemudian langsung disampaikan. Dia juga tidak pernah menyampaikannya kepada seorang Muslim mana pun tentang pemikirannya saat itu. Hingga akhirnya ia menemukan sesuatu yang mengubah segalanya saat mengenyam pendidikan tinggi untuk studi Timur Tengah di Universitas Leeds.
"Kami harus membuat disertasi dan aku ingin bikin sesuatu yang agak berbeda. Aku juga ingat, guru disleksiaku berkata, 'bagaimana dengan lagu Mohamed Salah?'," ucapnya.
"Akhirnya aku mendapat pertanyaan, 'Mohamed Salah adalah pemberian dari Allah, lantas, apakah penampilan Mohamed Salah menimbulkan percakapan yang berlawanan terhadap Islamofobia di media dan ranah politik?'," kata Bird menerangkan.
Dalam lirik lagu fans Liverpool, Dodgy's hit Good Enough, ada kalimat "Jika dia mencetak beberapa gol lagi, maka saya akan menjadi Muslim juga". Bagi Bird, kata-kata ini telah merasuk ke dalam lubuk hatinya yang terdalam. "Aku benar-benar mencamkannya dalam hati," katanya.