Bambang melanjutkan, seluruh bantuan dari penghimpunan zakat selama Ramadhan didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Dia mengatakan, hampir bisa dipastikan, semua titik wilayah menjadi prioritas. Hanya saja ada proporsi berbeda untuk wilayah yang memang membutuhkan jumlah bantuan lebih besar.
"Misalnya wilayah terdampak bencana alam. Ini menjadi prioritas utama, seperti di Sulawesi Barat. Kemudian faktor pandemi itu sendiri yaitu wilayah yang terdampak pandemi paling besar, seperti Lampung dan Bengkulu karena memiliki indeks kemiskinan cukup tinggi dan indeks keterpaparan pandemi juga cukup besar," ungkapnya.
Bambang optimistis penghimpunan zakat, infak dan sedekah selama bulan Ramadhan ini akan mencapai target sebesar Rp 120 miliar. "Untuk Ramadhan tahun ini, target penghimpunannya Rp 120 miliar, dengan proporsi dana zakatnya 80 persen dari besaran tersebut," jelasnya.