REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang melalui ekonomi digital. Adapun dengan adanya pandemi covid-19 membuat negara ini mengalami resesi ekonomi.
"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang melalui ekonomi digital. Selain jumlah pengguna internet yang besar, digitalisasi bisnis model UMKM sebagai tulang punggung perekonomian menjadi faktor pendorong bangkitnya perekonomian di Indonesia," kata Ilham dalam Webinar Ramadan ICMI 2021 bertajuk 'Membangun Ekosistem Ekonomi Digital Untuk Kekuatan Bangsa' pada Senin (3/5).
Dia mengatakan, pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memiliki peran penting dalam pemulihan perekonomian nasional akibat dampak covid-19.
"Infrastruktur digital, riset dan inovasi, SDM, dan kebijakan perlu diperkuat sebagai fondasi untuk mendukung ekosistem ekonomi digital yang terdepan," ucap Ilham.
Di samping itu, Ilham mengatakan, dengan pemanfaatan teknologi digital akan mengubah cara berbisnis. Di antara manfaatnya yakni, model bisnis baru, akses cepat dan mudah ke pasar global, biaya transaksi lebih mudah, serta ada akses ke beragam barang.
"Hambatannya, kurangnya kesiapan e-commerce, kebijakan nasional yang diskriminatif dan tidak kompatibel, kesenjangan hukum dalam aturan perdagangan yang ada, dan proteksionisme digital," kata Ilham.
Ilham mengungkapkan, ekonomi digital Indonesia mengalami peningkatan 11 persen pada 2020 dibandingkan 2019. Selama pandemi covid-19, ada peningkatan 15-20 persen traffic pola konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, kemudian juga terdapat peningkatan 45 persen pelaku usaha aktif melakukan penjualan melalui e-commerce.
"Digitalisasi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, hingga akhir 2020, tercatat sebanyak 11,7 juta UMKM on boarding ke bisnis daring. Diharapkan pada 2030 mendatang, jumlah UMKM yang go digital akan mencapai 30 juta," ucap Ilham.