Selain di sekolah-sekolah formal, tambahnya, para penghafal Quran juga banyak tumbuh di lembaga-lembaga non formal seperti pesantren. Bahkan ada pesantren yang khusus memfasilitasi santrinya untuk menghafal Alquran.
"Jadi mereka memiliki metode, sistem dan konsep yang satu atmosfir sebuah pesantren yang menjadikan anak-anak santri semangat, istiqomah untuk bagaimana mereka belajar dan menjaga alquran. Itu satu kebanggaan," jelasnya.
Belum lagi banyaknya penyelenggara perlombaan hafalan quran untuk anak-anak dan juga musabaqoh lainnya. Menurut Agus ini juga bagian dari bukti bagaimana syiar alquran ini terus membumi di tengah-tengah masyarakat Indonesia.