REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam melaksanakan sholat ghaib bagi para prajurit Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Nanggala-402 yang dinyatakan gugur. Para prajurit Hiu Kencana itu disebut sebagai syuhada.
"Kami mengajak seluruh umat Islam untuk sholat ghaib bagi almarhumin dan mendoakan agar para korban diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan kekuatan lahir bathin," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, kepada Republika,co.id, Senin (26/4).
Niam mengajak umat Islam untuk mendoakan agar negara ini terus diberikan kemampuan dan kekuatan untuk menjaga pertahanan dan keamanan serta menjaga tegaknya NKRI.
Dia juga mengajak umat Islam untuk mendoakan agar negara diselamatkan dari berbagai kesulitan, musibah, bala, serta marabahaya.
"Dan berbagai ancaman luar dalam, hingga terwujud baldatun thayybatun wa rabbun ghafur," kata dia.
Menurut Niam, setiap Muslim yang matinya tenggelam, terlebih dalam tugas negara, merupakan mati syahid. Dia menilai para prajurit KRI Nanggala-402 merupakan syuhada karena teridentifikasi sempat sholat berjamaah sebelum berlayar, menjalankan tugas kedinasan dan tugas negara, karenanya mereka termasuk syuhada.
"Saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Ini bukan hanya duka bagi keluarga atau bagi tentara semata. Tapi ini adalah duka bangsa," kata dia.
Niam mengatakan, semua warga bangsa berduka dan berkabung atas kejadian ini. Menurut dia, tugas yang diemban KRI Nanggala-402 adalah salah satu tugas penting negara, yaitu menjaga pertahanan negara dan memberi rasa aman bagi warga.