Pada Musim Gugur 2017 Leif Skjetne menerima Islam, saat tinggal bersama Abdullah. Dia mengubah namanya menjadi Ahmed Skjetne. Ke depan, Ahmed membuat keputusan besar, pindah ke Maroko dan mulai hidup sebagai pensiunan. "Banyak orang telah masuk Islam. Namun, saya mungkin pendeta pertama di Skandinavia yang menempuh rute itu," katanya.
Setelah publik mengetahui Skjetne pindah agama, manajemen Gereja mengutus banyak orang untuk dirinya. Namun, ketika seorang pendeta setua itu membuat keputusan untuk pindah agama, kita hanya bisa percaya bahwa itu adalah keputusan yang dipikirkan dengan matang.
"Satu-satunya perubahan adalah bahasa di sini. Bahasa Arab itu sulit dan saya tidak tahu banyak. Iklimnya bagus, sekitar 35 derajat. Saya kadang-kadang pergi ke masjid karena sudah sulit karena situasi pandemi yang sedang berlangsung," kata Ahmed Skjetne menambahkan.
Ahmed Skjetne tidak membuat pengumuman dirinya telah menjadi mualaf pada 2017 karena saat itu dia masih sebagai pendeta. Apalagi dia telah menjadi pendeta pada sebagian besar usianya. "Keputusan seperti ini berpotensi memengaruhi banyak orang di sekitar saya. Saya tidak ingin itu terjadi," kata Skjetne.
Dia menerima Islam, pindah ke Maroko, dan mulai hidup sebagai pensiunan pendeta dengan pensiun. Skjetne saat ini tinggal di Fez, Maroko, dengan pengungsi Maroko yang dikenalnya, Abdullah.
Baca juga : Naskah Khutbah Jumat: Sabar dan Sholat