Kamis 22 Apr 2021 04:49 WIB

Mualaf Hannah dan Pahit Getir Melawan Islamofobia

Hannah Keeling paham seperti apa rasisme dan Islamofobia itu.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Islamofobia
Foto:

Hannah saat ini tinggal di Hall Green, Birmingham. Dia mengatakan, kehidupannya dari kecil hingga dewasa dirusak oleh ketidakpahaman tentang Islam dan penghinaan rasial. Sebagai mualaf, ia juga ingin menutup berbagai pandangan keliru soal Islam.

Karena itu, untuk meningkatkan pemahaman di kalangan masyarakat Barat, Hannah bergabung dengan Ration Challenge. Dia mengirim bantuan untuk migran Suriah yang tinggal di kamp pengungsi di Yordania. Bahkan pernah selama sepekan ia makan seperti migran Suriah di kamp pengungsi Yordania untuk menunjukkan keseteraan antarsesama.

Selama tujuh hari itu Hannah harus memilih beras, minyak goreng, buncis, lentil, tepung dan tahu. "Hari pertama saya makan satu kali yaitu nasi, kacang-kacangan dan saya tambahkan sedikit bumbu. Makanannya tidak terlalu buruk, itu bukan sesuatu yang akan saya pilih untuk dimakan secara tiba-tiba. Tubuh saya masih menyesuaikan sekarang dengan berbagai cara dan itu hanya sepekan. Saya sering sakit kepala setiap hari. Saya juga mengumpulkan 166 poundsterling untuk memberi makan seorang pengungsi selama setahun penuh. Ini membawa kesadaran tentang penderitaan pengungsi, dan bukan hanya soal uang," ujarnya.

 

Hannah sering berbicara dengan seorang wanita dengan niqab di luar tempat kerjanya dan membahas soal rumah. Wanita itu berkata, "itulah mengapa kami tidak memiliki rumah, orang-orang kami berada di jalanan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement