REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hilmar Farid mengatakan, buku Kamus Sejarah Indonesia yang tidak memuat tokoh Pendiri NU KH Hasyim Ashari sudah ditarik dari laman Rumah Belajar.
Selain itu, buku-buku yang terkait sejarah modern juga telah ditarik untuk direview kembali.
Hilmar juga menanggapi bahwa banyak pihak yang mempertanyakan resmi atau tidaknya buku tersebut.
"Jadi, ada program tahun 2019 untuk mengumpulkan apa yang sudah dihasilkan oleh masing-masing dirjen di Kemendikbud agar masuk di dalam website Rumah Belajar. Maka, setiap direktorat secara langsung dihubungi untuk bisa memberikan produk-produk. Banyak sekali produk ribuan, salah satunya produk itu," kata dia lagi.
Ketika dimasukan ke laman Rumah Belajar, dilakukan secara bundle atau dalam bentuk kumpulan materi. Tim yang bertugas kemudian mengunggah materi-materi tersebut ke dalam laman Rumah Belajar.
Namun, ia menegaskan, saat ini seluruh buku yang berkaitan sudah ditarik dari laman-laman resmi perpustakaan milik Kemendikbud.