Kamis 08 Apr 2021 05:48 WIB

Hadiah dan Hidayah

Bagaimana rasanya ketika Anda memeroleh hadiah dari seseorang yang disayang?

Hidayah (Ilustrasi)
Foto:

Selain pembagian hidayah menurut Raghib al-Ashfahani di atas, mufassir terkemuka, Al-Maraghi juga turut mengklasifikasikan hidayah ini menjadi lima, yakni pertama, hidayah al-ilhamiah (petunjuk/ ilham). Kedua, hidayah al-hawasiah (petunjuk panca indera). Ketiga, hidayah al-‘aqliah (petunjuk akal). Keempat, hidayah ad-Diniyah (petunjuk agama). Terakhir, hidayah al-Khassah (hidayah khusus).

Klasifikasi hidayah baik menurut al-Ashfahani maupun al-Maraghi memberikan kita wawasan baru bahwa karena kebaikan, cinta dan kasih sayang-Nya, Allah memberikan aneka hidayah yang cukup komprehensif dan merata bagi semua makhluk-Nya. Baik hidayah yang bersifat umum—insting pada hewan, tumbuhan, dan manusia untuk melakukan aktivitas demi bertahan hidup, maupun hidayah/ petunjuk untuk mencari Tuhan sebagai kebutuhan spiritual setiap manusia dalam perjalanan mengenal dan beribadah pada-Nya.

 

Demikian, hadiah dan hidayah memiliki akar kata yang sama. Itu artinya, memberi (hadiah) baik berupa materil maupun nasihat-- sedapat mungkin harus dengan hati yang tulus, ikhlas, dengan cara-cara yang ma’ruf agar hidayah-Nya sampai kepada orang yang dituju. Sebaliknya, memberikan (hadiah) berupa ajakan yang keras, penuh ujaran kebencian, bahkan rela merenggut nyawa sendiri maupun orang lain atas nama jihad dan syahid di jalan Allah, bukanlah cara-cara yang direstui Al-Qur’an dan jauh dari ajaran Rasulullah yang penuh dengan kedamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement