Kamis 08 Apr 2021 05:48 WIB

Hadiah dan Hidayah

Bagaimana rasanya ketika Anda memeroleh hadiah dari seseorang yang disayang?

Hidayah (Ilustrasi)
Foto:

Ibnu Katsir pun memberikan pendapatnya. Dalam kitabnya berjudul Tafsir al-Qur’an al-Adzhim atau lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir berpendapat bahwa hidayah yang tercantum dalam Al-Quran memiliki arti penjelasan, petunjuk, dan taufiq.

Raghib al-Ashfahani dalam Mu’jam Mufradat Alfaz al-Qur’an, hidayah atau petunjuk Allah kepada manusia itu terbagi menjadi empat macam, yaitu pertama, hidayah yang diberikan kepada seluruh makhluk hidup yang berupa insting (naluri), akal, dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidup masing-masing, yang dimiliki oleh siapa saja dan apa saja sesuai dengan kadar yang harus dipikulnya. Seperti dalam Qs. Thaha/ 49-50.

Kedua, hidayah yang diberikan kepada manusia yang berupa dakwah dari para nabi. Sebagaimana dalam Qs. As-Sajdah/ 24. Ketiga, hidayah yang khusus diberikan kepada manusia yang meminta petunjuk (taufiq). Sebagaimana dalam Qs. Al-‘Ankabut/ 69. Keempat, hidayah yang diberikan ketika di akhirat, yaitu berupa kenikmatan surgawi. Sebagaimana surah al-A’raf/ 43. 

Keempat hidayah ini—menurut Raghib terjadi secara berurutan. Artinya, bahwa seseorang tidak akan mampu menempuh hidayah yang kedua sebelum ia mendapatkan hidayah yang pertama dan begitu seterusnya. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa seluruh makhluk hidup mendapatkan hidayah, setidaknya hidayah pada tingkatan pertama yakni hidayah/ insting untuk melakukan sesuatu agar terus bertahan hidup.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement