REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof KH Ahmad Satori Ismail menanggapi seruan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terhadap para dai dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Menurut Ahmad, hal tersebut wajar, karena peran para dai mengajak umat pada akhlak terpuji.
"Peran ulama dan Dai penting. Di dalam peran itu tidak sama dengan peran polisi dan TNI, Dai bagaimana menjadikan rakyat di negeri ini, orang islam berperilaku lembut, ada yang bilang orang Timur itu lembut bukan radikalisme, kebencian," kata Achmad pada Senin (5/4).
Ahmad melanjutkan, dai berperan menanamkan ihsan, berkaitan dengan akhlak mulia, dan tidak berkeinginan untuk mencelakakan orang lain. Menurut dia, terorisme dan radikalisme tidak sesuai dengan ajaran agama.
"Terorisme dan radikalisme tidak sesuai dengan ajaran agama, agama apa pun, semua agama mengajarkan kelembutan. Walaupun kebenaran hanya milik Allah. Agama yang diturunkan Allah benar. Seluruh agama hakikatnya melarang radikalisme dan terorisme," ucap Ahmad.