REPUBLIKA.CO.ID, SUKA MAJU -- Bisa dikatakan perahu yang digunakan oleh kelompok nelayan yang menjadi binaan BUMMas Jauzul Hind Rumah Zakat merupakan satu-satunya kendaraan yang digunakan untuk mencari hasil tangkapan yang nantinya akan diolah dan dijual. Tapi terkadang musibah pasti saja datang dimana dan kapan saja dan kepada siapa saja, termasuk kepada kelompok nelayan yang diketuai oleh Nurul Hidayat.
Minggu lalu, kipas perahu kelompok nelayan itu jatuh keluat dan kayu pengait jaringnya patah, sehingga membuat Nurul dan kelompoknya terombang ambing dil autan.
Mengetahui kondisi tersebut, Fauzi selaku pembina BUMMas Jauzul Hind melalui Rumah Zakat dan PT Bank HSBC Indonesia melakukan upgrade dan perbaikan pada perahu yang digunakan oleh Nurul, Sabtu (13/3). Hal ini bertujuan untuk menigkatkan kinerja perahu sehingga bisa menjadi lebih baik lagi.
Melalui bantuan perbaikan itu, badan perahu yang terbuat dari papan dan sudah termakan usia mulai diganti dengan yang baru. Sedangkan kipas perahu, dipasang yang baru. Begitu pula dengan besi pengait kipas juga dipasang yang baru. Dan masih ada beberapa peralatan dari mesin perahu juga diperbaharui untuk memaksimalkan kinerja perahu nantinya saat digunakan.
“Alhamdulillah perbaikan sudah memasuki penyelesaian, dan Insya Allah akan sudah mulai beroperasi pada minggu depan. Perahu masih dalam tahap pengecatan, dan pemasangan kipas dan as perahu yang baru saja diolah kembali di bengkel,” tutur Nurul.
Semoga dengan perbaikan ini, hasil tangkapan dan juga kinerja perahu menjadi lebih baik lagi. “Terima kasih kami ucapkan kepada Rumah Zakat dan PT Bank HSBC Indonesia yang telah bersedia membantu para nelayan di desa suka maju untuk meningkatkan usahanya,” ungkap Fauzi.