2. Mendapatkan ganjaran
Seorang hamba senantiasa membaca Alquran kelak akan mendapatkan ganjaranya di hari akhir. Pahala ini akan meninggikan seorang hamba di hari akhir. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan, dan kebaikan itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan bahwa ألم (alif laam mim) itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)
3. Penyembuh penyakit di dada
Alquran dapat menjadi penyembuh bagi penyakit yang ada di dalam dada. Allah Ta'ala berfiman:
يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ قَدۡ جَآءَتۡكُمۡ مَّوۡعِظَةٌ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوۡرِۙ وَهُدًى وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ
"Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Alquran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman." (QS Yunus: 57).
4. Sebagai bimbingan
Alquran juga dapat memberikan bimbingan bagi siapa pun yang membacanya. Allah SWT berfirman:
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ
"Sungguh, Alquran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar." (QS Al-Isra: 9). Allah juga berfirman:
وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلِتَسْتَبِيْنَ سَبِيْلُ الْمُجْرِمِيْنَ "Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Alquran, (agar terlihat jelas jalan orang-orang yang saleh) dan agar terlihat jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa." (QS Al An'am: 55).
5. Sebagai petunjuk
Alquran dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi seorang hamba. Hendaknya mereka senantiasa menaati perintah-Nya. Seorang hamba yang mendengar ayat tentang riba maka dia merasa takut, kemudian ada larangan fitnah, maka dia tak melakukannya dan lain-lainnya.
Sumber: alukah