REPUBLIKA.CO.ID, KALABAHI -- Wakaf bukan hanya berupa tanah untuk masjid atau kuburan seperti yang dipahami masyarakat pada umumnya. Setiap harta yang ditahan untuk kepentingan umat adalah wakaf. Termasuk juga wakaf berupa Alquran yang selama ini dimotori oleh Badan Wakaf Alquran (BWA) sebagai lembaga wakaf yang selalu mengedepankan inovasi wakaf.
Kali ini, sebanyak 20 ribu Alquran wakaf BWA distribusikan di kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 21–28 Februari 2021 menggunakan kapal wakaf KLM Armada Bahari Mulya. Distribusi Alquran itu dibantu oleh para santri Pondok Pesantren Ikhwatul Mukminin yang terletak di Adonara NTT. Pesantren itu dipimpin oleh Ustadz Arifudin Anwar.
Hazairin Hasan, Chief Program Officer BWA menyampaikan “Jumlah 20 ribu Alquran wakaf ini adalah gelombang pertama yang kami kirimkan. Masih ada rencana mengirimkan 30 ribu Alquran wakaf. Jadi masih banyak kesempatan untuk para wakif berwakaf Alquran untuk NTT. Kami tunggu di bulan Ramadhan yang akan datang, karena biasanya para wakif berlomba-lomba berwakaf di Ramadhan,” kata Hazairin Hasan, Chief Program Officer BWA, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (5/3).
Ustadz Arifudin Anwar menjelaskan, Alquran wakaf itu didistribusikan ke beberapa kabupaten di NTT. Yakni, Kabupaten Alor, Lembata, Flores Timur dan Kisar.
“Terbanyak di kabupaten Alor sejumlah 15 ribu eksemplar, Lembata 4.400 eksemplar, Flores Timur 500 eksemplar, dan sisanya untuk Kisar. Secara keseluruhan, penerima manfaatnya adalah 15 ribu kepala keluarga (KK), 140 TPQ, 134 masjid, dua pesantren dan 150 majlis taklim,” paparnya.
Hazairin menambahkan, dari hasil pengamatan BWA, banyak Alquran yang sudah rusak dikarenakan sering dibaca oleh para santri. Selain memang Alquran wakaf ini ditujukan untuk mendukung aktivitas beribadah saudara sesama Muslim yang tinggal di daerah minoritas agar mereka lebih bersemangat lagi memperlajari Alquran.
“BWA berharap kaum Muslimin akan lebih paham lagi mengenai arti wakaf. Sehingga, mereka tidak ragu untuk berwakaf bahkan menjadikan wakaf sebagai gaya hidup untuk memberikan solusi terhadap permasalahan saudara-saudara Muslimin lainnya. Kami ucapkan terima kasih kepada wakif, maupun mitra lapangan yang sudah membantu sehingga amanah wakif berupa Alquran wakaf bisa disalurkan kepada yang berhak menerimanya,” tutur Hazairin.