Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Tatkala mengalami hal yang tidak mengenakkan dalam pergaulan, maka kita bisa mencontoh sikap baginda Nabi SAW dalam menghadapi berbagai penistaan yang dilancarkan para kaum musyrikin terhadap diri beliau. Bahkan salah satu paman beliau menjadi orang sangat membenci risalah dakwah, yaitu Abu Lahab yang berkolaborasi bersama istrinya, Ummu Jamil untuk senantiasa menghalangi dakwah nabi dengan berbagai cara.
Mulai dari memprovokasi massa yang menghadiri dakwah nabi sampai memasang ranjau di jalan-jalan yang biasa dilalui nabi untuk berdakwah dengan maksud ingin mencelakai beliau. Tapi beliau tetap bersabar dan tak pernah mengendorkan spirit dakwah yang diemban.
Demikian juga ketika berdakwah ke Thaif, alih-alih mendapatkan sambutan hangat, malah lemparan batu yang bertubi-tubi mengenai tubuh beliau yang mulia disertai dengan cacian dengan kata-kata kotor. Geram dengan aksi penistaan tersebut malaikat menawarkan untuk menimpakan gunung ke atas seluruh penduduk Thaif agara mereka lenyap sebagai balasan atas kejahatan mereka.
Tetapi hal itu ditolak oleh nabi, bahkan beliau mendoakan mereka:
اللهمَّ اهْدِ قَوْمِ فَإِنَّهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
“Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku karena mereka tidak mengetahui.”