Pemerintah dan pengadilan Turki telah membungkam masalah femisida sejak lama dan hingga saat ini tidak terlihat adanya keinginan politik yang nyata untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan, terlepas dari fakta bahwa 300 femisida terjadi pada tahun 2020. Angka tersebut diterbitkan oleh organisasi We Will Stop Femicides.
Organisasi itu juga melaporkan ada 171 wanita lainnya ditemukan tewas dalam keadaan mencurigakan di Turki pada waktu yang sama, beberapa dari kasus tersebut juga diklaim sebagai dugaan bunuh diri.
Banyak wanita Turki yang mempertaruhkan harapan mereka untuk perubahan di Dewan Konvensi Istanbul Dewan Eropa. Perjanjian untuk mencegah dan memerangi kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan dalam rumah tangga sudah ada sejak tahun 2014.
Turki meratifikasi perjanjian itu lima tahun lalu, mendukungnya secara hukum dengan mengeluarkan undang-undang untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan melindungi keluarga. Namun dalam praktiknya, para kritikus mengatakan bahwa norma hukum Konvensi Istanbul belum diadopsi dan langkah-langkah dukungan serta perlindungan yang diharapkan untuk perempuan tidak terwujud.
Kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan hanya dapat dicegah jika lembaga peradilan dan penegak hukum Turki benar-benar menerapkan konvensi tersebut.
Artikel ini telah diterjemahkan dari bahasa Jerman.
Jika Anda mengalami ketegangan emosional atau berniat untuk bunuh diri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Anda dapat menemukan informasi tentang bantuan semacam itu, di mana pun Anda tinggal di dunia, di situs web ini: https: //www.befrienders.org/