Kamis 04 Mar 2021 07:29 WIB

Banyak Kasus Pembunuhan Terhadap Perempuan Ditutupi di Turki

Pembunuhan terhadap perempuan dilaporkan sebagai bunuh diri.

Banyak Kasus Pembunuhan Terhadap Perempuan Ditutupi di Turki. Polisi Turki memblokir jalan untuk menghalangi demonstran yang menggelar unjuk rasa dalam memperingati Hari Perempuan Internasional, di Jalan Istiklal, jalan utama pusat perbelanjaan di Istanbul, Jumat.
Foto:

Belum lama ini kematian tragis warga kota Diyarbakir, Ayten Kaya yang berusia 35 tahun menjadi berita utama di Turki. Kaya ditemukan digantung di rumahnya. Penyelidik menyimpulkan bahwa dia telah bunuh diri dan kantor kejaksaan negara bagian menutup kasus tersebut.

Kerabat Kaya tidak menerima klaim bunuh diri itu. Mereka percaya Kaya dibunuh dan mengatakan kasus tersebut penuh dengan "celah" dan kontradiksi. Misalnya, otopsi gagal mencatat waktu kematian

Kaya dan seluruh tubuhnya dipenuhi luka memar, sebuah bukti yang berbeda jika benar dia melakukan bunuh diri. Otopsi juga menunjukkan bahwa wanita tersebut memiliki hematoma (gumpalan darah di luar pembuluh darah) berumur tiga hari di tubuhnya.

Suami Kaya, seorang buruh musiman sektor pertanian, berada di rumah itu tepat tiga hari sebelumnya. Meski ada banyak keberatan, jaksa penuntut memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus tersebut.

Aktivis hak perempuan menyalahkan peradilan

Pengacara Gurbet Gozde Engin melaporkan, ada empat wanita meninggal dalam keadaan yang sama, terjadi beberapa minggu setelah kematian Ayten Kaya.  Engin adalah anggota cabang Rosa Diyarbakir, sebuah asosiasi untuk membela hak wanita.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Deutsche Welle
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement