REPUBLIKA.CO.ID, AL-MUKALLA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, Arab Saudi berkomitmen menemukan cara mengakhiri perang di Yaman, Senin (1/3). Kelompok Houthi yang didukung Iran juga harus melakukan hal serupa.
“Langkah pertama yang diperlukan adalah menghentikan serangan mereka terhadap Marib, kota yang menampung jutaan pengungsi dan bergabung dengan Saudi serta pemerintah di Yaman dalam membuat langkah konstruktif menuju perdamaian,” kata Blinken.
Blinken melaporkan, Saudi dan Pemerintah Yaman berkomitmen menemukan solusi dari konflik tersebut. Konferensi donatur yang diselenggarakan pada Senin telah mengumpulkan 1,7 miliar dolar Amerika. Jumlah ini kurang dari 3,85 miliar dolar Amerika yang diharapkan PBB untuk mencegah kelaparan berskala besar.
Di antara jumlah itu, Arab Saudi menyumbangkan 430 juta dolar AS, 191 juta dolar Amerika dari AS, 230 juta dolar Amerika dari Uni Emirat Arab (UEA), dan 240 juta dolar Amerika dari Jerman. “Jutaan anak, wanita, dan pria Yaman sangat membutuhkan bantuan untuk hidup,” kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Dilansir Arab News, Selasa (2/3), Guterres sangat berterima kasih kepada para donatur. Dengan sumbangan ini, tentu dapat membantu mencegah bencana kelaparan. Di Yaman, petugas kesehatan setempat mengatakan mereka berharap dana baru akan diarahkan ke sektor kesehatan.
Salah seorang petugas kesehatan di kota selatan Taiz, Ahmed Mansour mengatakan, fasilitas kesehatan saat ini sangat membutuhkan dana dan persedian medis. Hal ini guna melawan gelombang baru virus Covid-19.
“Kami membutuhkan ventilator, obat-obatan dan alat pelindung diri, serta renovasi gedung kesehatan,” ujar dia.
https://www.arabnews.com/node/1818111/middle-east