Selasa 23 Feb 2021 15:57 WIB

Bagi Keluarga Ini, Tinggal di Sebelah Al-Aqsa adalah Bencana

Sepanjang hidup, anak-anak mereka mengalami penyiksaan dan penangkapan oleh Israel.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Bagi Keluarga Ini, Tinggal di Sebelah Al-Aqsa adalah Bencana. Keluarga Palestina Mohammed Bashiti dan istrinya, Binar, memandang Dome of Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa dari halaman rumah mereka di Kota Tua Yerusalem.
Foto:

Utang tak berujung

Dilansir Middle East Eye, Senin (22/2), Mohammed bekerja sebagai pembantu untuk seorang pria tua, tapi beberapa bulan yang lalu dia juga mengambil posisi Hisham sebagai penjaga keamanan. Utangnya kian meningkat setiap hari.

Setiap penangkapan, Mohammed harus membayar denda, uang jaminan, dan biaya hukum. Selama bertahun-tahun, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di pengadilan dan pusat interogasi.

Dia sibuk mencari pinjaman untuk membayar denda putranya. “Saya mempunyai lemari yang berisi sejumlah dokumen terkait penangkapan ketiga putra saya. Isinya bermacam-macam, ada perintah penangkapan, pemeriksaan rumah, denda, dan lain-lain,” ucap dia.

Tahanan Palestina

Pengacara ketiga anak Mohammed, Muhammad Mahmoud, yakin alasan di balik semua penargetan adalah lokasi rumah yang strategis. Mahmoud menyebut otoritas Israel berusaha mendorong Mohammed ke titik putus asa agar dia segera meninggalkan rumah.

Sejumlah organisasi Palestina termasuk Klub Tahanan Palestina, Komisi Urusan Tahanan, Asosiasi Dukungan dan Hak Asasi Manusia, dan Pusat Informasi Wadi Hilweh telah mengeluarkan laporan bersama yang menyatakan selama 2020, otoritas pendudukan menangkap 4.634 warga Palestina. Di antaranya ada 543 di bawah umur dan 128 wanita. Jumlah perintah penahanan administratif yang dikeluarkan selama periode yang sama mencapai 1.114.

 

Link artikel asli

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement