REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Kantor berita Uni Emirat Arab (UAE) pada Senin (1/2) melaporkan Israel sedang mencari cara membangun hubungan jalan agar lebih memperkuat koridor perdagangan bilateral. Sekitar 130 ribu turis Israel telah mengunjungi UEA sejak hubungan diplomatik didirikan pada Persetujuan Abraham September lalu.
“Sekarang kami sedang melihat potensi kereta gandeng dan truk pengangkut barang dari UEA mencapai Israel dalam tiga hari dan sebaliknya dalam waktu dekat,” kata Kepala Misi di Kedutaan Besar Israel, Eitan Naeh.
Perdagangan saat ini dilakukan melalui udara yang memakan waktu beberapa jam atau melalui laut yang memakan waktu 16 hari. “Semuanya harus diselidiki. Komunitas bisnis di Israel dan UEA sekarang sedang mencari cara meningkatkan perdagangan. Setiap negara membawa keuntungan relatifnya. Kami juga memiliki perjanjian perdagangan dengan Barat (AS dan Uni Eropa). Jadi, ini pasar yang besar,” kata dia.
Dikutip Al Arabiya, Selasa (2/2), Naeh telah berbicara dengan para pemimpin industri pariwisata di negara asalnya yang memperkirakan sekitar 50 ribu orang Israel kemungkinan melakukan perjalanan ke UEA setiap bulan. Setelah Covid-19 tidak lagi menjadi perhatian, Naeh berharap akan banyak turis dari UEA untuk mengunjungi Israel.
“Israel memiliki banyak zona iklim, hutan dan pegunungan serta badan air yang akan menarik pengunjung dari UEA,” ujar dia.