"Santri akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santri-nya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," katanya.
Selain itu, santri yang terjun di masyarakat juga bisa menjadi panutan, sebab perilaku santri yang didasari integritas itu akan menumbuhkan empati dari masyarakat.
"Komitmen kebangsaan bisa diwujudkan pada implementasi kehidupan sosial," katanya.
Sementara itu, di usia 95 tahun bagi NU dan perjalanan sejarah perjuangan di Indonesia, telah membuktikan kematangan NU dari segi organisasi, ideologi, serta peran organisasi dalam membina masyarakat.
"Selamat Hari Lahir Ke-95 NU, mari meneguhkan khidmah NU, menyebarkan 'Aswaja', meneguhkan komitmen kebangsaan," kata Khofifah.