REPUBLIKA.CO.ID, DUSHANBE -- Masjid-masjid di Tajikistan akan dibuka kembali mulai 1 Februari 2021. Pemerintah mengizinkan kembali pelaksanaan sholat berjamaah di masjid-masjid.
Namun, masjid diwajibkan untuk secara ketat mematuhi semua tindakan pencegahan Covid-19. Menurut Kementerian Kesehatan Tajikistan, dilansir di AKI Press, Jumat (29/1), tidak ada kasus virus corona baru yang tercatat selama 15 hari terakhir. Dalam pidatonya pada 26 Januari 2021, Presiden Emomali Rahmon mengatakan bahwa Tajikistan telah mengalahkan Covid-19.
Setidaknya, tercatat ada sekitar 4.000 masjid di Tajikistan. Masjid-masjid di negara Asia Selatan itu sebelumnya ditutup untuk kegiatan sholat berjamaah pada 3 Maret 2020 di awal pandemi menyusul keputusan yang dibuat Majelis Ulama sehubungan dengan bahaya epidemi virus corona. Namun, upacara pemakaman, seperti sholat jenazah, tetap dibuka.
Pada akhir Maret 2020, masjid-masjid sempat dibuka kembali, namun ditutup kembali sejak 18 April 2020. Pada 17 April 2020, Majelis Ulama Tajikistan meminta masjid-masjid untuk menangguhkan pertemuan publik, termasuk sholat Jumat, yang berlaku mulai 18 April 2020.
Keputusan tersebut juga memberlakukan penangguhan pelaksanaan sholat tarawih selama bulan Ramadhan dan pertemuan umum lainnya, seperti berbuka puasa bersama. Selama penangguhan 11 bulan lamanya, umat Muslim diminta untuk beribadah di rumah sampai situasi Covid-19 membaik.