Selasa 19 Jan 2021 15:14 WIB

Banyuanyar, Potret Salah Satu Pesantren Tertua di Madura

Pesantren Banyuanyar Madura didirikan pada 1787 Masehi

 Banyuanyar merupakan salah satu pondok pesantren tertua yang ada di Madura, terletak di Desa Potoan Dajah, Palengaan, Pamekasan, Madura.
Foto:

Karya beliau yang lain adalah kitab Nubdzah, kitab ini memuat syair-syair berbahasa Arab untuk memotivasi para santri dalam mencari ilmu, terutama ilmu alat (nahwu dan sharaf) dan ilmu fiqih.

Di samping itu, beliau juga memiliki karya berupa kumpulan khutbah Jumat berbahasa Arab yang dibaca oleh para khatib Jumat di sekitar pondok pesantren Banyuanyar, Bata-bata, Al-Mujtama’ dan pondok-pondok pesantren lain yang berafiliasi pada pondok-pondok besar itu.

Sepuluh tahun kemudian, tepatnya pada 1943 KH Abdul Majid merintis pondok baru di daerah Panaan, Palengaan, Pamekasan, sekitar dua kilo meter dari Banyuanyar dan berdomisili di tempat itu sampai wafat pada 1955.

Pada periode berikutnya, yakni 1943 sampai 1966 kepemimpinan Pondok Pesantren Banyuanyar senyatanya diserahkan pada KH Abdul Hamid Baqir, putra tertua KH Abdul Majid. Namun, karena yang bersangkutan aktif berjuang melawan Belanda di daerah tapal kuda, terutama Jember dan Banyuwangi, maka tanggung jawab kepemimpinan pondok Banyuanyar diserahkan pada KH Baidawi, paman dari KH Abdul Hamid Bakir atau adik kandung KH Abdul Majid sendiri.

Di masa kepemimpinan KH Baidawi ini Banyuanyar mengembangkan sayapnya dengan mempelopori berdirinya lembaga-lembaga pendidikan Islam di daerah Pamekasan dan sekitarnya, seperti Sampang dan Sumenep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement