Selasa 19 Jan 2021 15:14 WIB

Banyuanyar, Potret Salah Satu Pesantren Tertua di Madura

Pesantren Banyuanyar Madura didirikan pada 1787 Masehi

 Banyuanyar merupakan salah satu pondok pesantren tertua yang ada di Madura, terletak di Desa Potoan Dajah, Palengaan, Pamekasan, Madura.
Foto:

Setelah KH Baidawi meninggal dunia pada 1966 kepemimpinan Pondok Pesantren Banyuanyar diserahkan sepenuhnya pada KH Abdul Hamid Bakir, sejak 1966 sampai 1980. Di bawah kepemimpinan KH Abdul Hamid Bakir yang notabene pejuang kemerdekaan ini identitas kebangsaan Pesantren Banyuanyar semakin tampak. Hal ini terbukti dengan berdirinya dua tugu burung garuda besi sebagai lambang negara Indonesia.

Menurut menantu beliau yang bernama KH Abdul Ghafur Syafiuddin Lc, KH Abdul Hamid Bakir belum pernah menentang pemerintah, tapi kalau berbeda pendapat itu biasa (lumrah). Banyak cerita yang menyebar dari lisan ke lisan tentang keistimewaan KH Abdul Hamid Bakir ini, menurut masyarakat yang pernah bertemu atau bergaul dengan beliau banyak karamah yang ditunjukkan beliau, sehingga beliau dikenal sebagai kiai yang sakti.

Pada 1980 KH Abdul Hamid Bakir meninggal dunia dan kepemimpinan pondok diserahkan pada menantunya yang bernama KH Muhammad Syamsul Arifin, sejak 1980 sampai sekarang. KH Muhammad Syamsul Arifin terkenal alim sejak kecil, karena sejak beliau berumur lima belas tahun sudah sering ditunjuk oleh KH Abdul Hamid Bakir untuk menggantikan beliau ketika berhalangan mengajar santri.

Di bawah kepemimpinan KH Muhammad Syamsul Arifin, Banyuanyar membuat kebijakan untuk memadukan kajian kitab-kitab salaf (klasik) dengan pengetahuan umum (modern). Sejak 1983 pesantren ini secara resmi menjadi Lembaga Pendidikan Islam Darul Ulum, dan kemudian didirikanlah lembaga-lembaga pendidikan sejak usia dini sampai perguruan tinggi, dan sekarang menjelma menjadi salah satu pesantren terbesar di Madura.

*Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Al-Mujtama dan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Banyuanyar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement