Selasa 19 Jan 2021 15:14 WIB

Banyuanyar, Potret Salah Satu Pesantren Tertua di Madura

Pesantren Banyuanyar Madura didirikan pada 1787 Masehi

 Banyuanyar merupakan salah satu pondok pesantren tertua yang ada di Madura, terletak di Desa Potoan Dajah, Palengaan, Pamekasan, Madura.
Foto:

Di antara bukti ketekunan beliau dalam mencari ilmu, beliau meninggal dunia dalam pengembaraannya mencari ilmu atau yang biasa dikenal dengan sebutan rihlah ilmiah. Pada 1933 beliau naik haji sekaligus belajar lagi pada para ulama Makkah, dan pada tahun itu beliau meninggal dunia di Makkah al-Mukarramah dan dikebumikan di sebelah barat pemakaman Ma’la.

Setelah meninggalnya KH Abdul Hamid bin Isbat, kepemimpinan pesantren Banyuanyar diambil alih oleh putranya yang bernama KH. Abdul Majid, dari 1933 sampai 1943 M. Beliau terkenal sebagai santri yang suka berkelana dalam mencari ilmu.

Di antara pesantren yang pernah dikunjungi dan ditimba ilmunya adalah Pondok Pesantren yang diasuh KH Mohammad Khalil di Bangkalan, kemudian beliau pindah ke pondok pesantren Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo.

Selanjutnya beliau menimba ilmu di Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuran. Setelah itu, beliau melanjutkan studi ilmu-ilmu agamanya ke Makkah al-Mukarramah. Dari hasil pengembaraan ilmiahnya ini beliau menjadi pribadi yang sangat alim (banyak pengetahuan ilmu agamanya) dan menghasilkan karya tulis yang diberi nama kitab Tarjuman. Kitab ini dikarang khusus oleh beliau untuk menambah pengetahuan santri dan masyarakat sekitar tentang ilmu tajwid, akidah atau tauhid, fiqih, dan akhlak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement