REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meresposns gempa berkekuatan magnitudo 6,2 dengan titik di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) pukul 02.28 WITA dini hari, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah segera berkoordinasi untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat.
Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Budi Setiawan, langsung mengintruksikan kepada jajaran MDMC di sekitar Sulawesi barat untuk segera merapat ke Mamuju dan membantu MDMC setempat.
“MDMC PP Muhammadiyah telah berkoodinasi dengan MDMC Luwuk, MDMC Sulawesi Selatan dan MDMC Sulawesi Tengah. Saya sudah instruksikan untuk segera berangkat ke Mamuju. Kami juga minta MDMC Kalimantan Timur untuk memberi dukungan,” kata Budi Setiawan, dalam keterangan persnya, Jum’at (15/1).
Sementara itu Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, di Yogyakarta mengatakan bahwa MDMC bergerak cepat untuk merespons gempa di Sulawesi Barat. Namun demikian pihaknya mengaku masih mengalami kendala untuk melakukan komunikasi dengan MDMC Sulawesi Barat.
“Kemungkinan karena fasilitas komunikasi mengalami kerusakan kami mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan MDMC Sulawesi Barat. Namun demikian kami sempat mendapatkan informasi berupa foto giat respon yang sudah dilakukan relawan kami di sana,” katanya.
Menurut Indrayanto, berdasarkan informasi tersebut, para relawan MDMC Sulawesi Barat sudah turun langsung di lapangan membantu warga yang terdampak dan prioritas pertama yang dilakukan saat ini adalah evakuasi warga yang masih terjebak reruntuhan bangunan.
Untuk selanjutnya Indrayanto mengatakan MDMC akan mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk membantu warga terdampak. Termasuk kemungkinan harus mengerahkan tim dari berbagai klaster seperti kesehatan, psikososial, hunian dan sanitasi.
“Melihat dari informasi-informasi awal yang masuk, kerusakan yang timbul akibat gempa ini cukup massif. Oleh karena itu kami kemungkinan harus mengerahkan semua kekuatan yang diperlukan untuk membantu warga terdampak,” imbuhnya.
Indrayanto menambahkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Lazismu PP Muhammadiyah untuk melaksanakan penggalangan dana secara nasional. MDMC dan Lazismu PP Muhammadiyah juga diikuti oleh jajaran dibawahnya sudah biasa bekerja bersama dalam satu bendera “One Muhammadiyah One Response” atau disingkat OMOR.
“Lazismu adalah pendukung utama kegiatan MDMC dalam pelaksanaan tanggap darurat bencana. Bersama elemen Muhammadiyah lainnya, kami biasa bahu membahu melaksanakan giat bersama membantu warga terdampak bencana yang membutuhkan bantuan,” ujar dia.