Jumat 15 Jan 2021 11:27 WIB

Berkah Dekat Syekh Ali Jaber, UYM Kenal Ulama-Ulama Saudi

Ustaz Yusuf Mansur menyebut Syekh Ali Jaber sosok yang menyenangkan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah kerabat dan keluarga menabur bunga di kuburan Syekh Ali Jaber di Pondok Pesantren Darul Qur
Foto:

Seorang perwakilan keluarga memberikan pesan. "Saudara, saya atas nama keluara Syekh Ali Jaber ingin menyampaikan, siapapun jika di antara jamaah yang memiliki sangkut paut utang piutang dengan beliau maka alihkan kepada saya. Jika memilih untuk memaafkan beliau, kami ucapkan terima kasih, biar beliau tenang," demikian garis besar pesan tersebut.

Pemimpin Darul Quran Ustaz Yusuf Mansur pun tak kuasa menahan air matanya ketika membacakan doa buat Syekh Ali Jaber. Di depan pusara ia tak kuasa menahan tangis, karena Syekh Ali Jaber adalah dai yang mencintai Alquran. "Makam orang tua saya nempel dengan Ahlul Quran, Alfatihah," tutur Yusuf Mansur sambil membacakan doa.

Selesai pemakaman, Ustaz Yusuf Mansur mengungkapkan alasan mengapa Syekh Ali Jaber dimakamkan di Ponpes Darul Quran. Keputusan ini, kata Yusuf Mansur, berdasarkan musyawarah dari keluarga.

"Ini keputusan syekh keputusan Syekh Muhammad dan keluarga, kenapa karena dianggap rumahnya," ujar Yusuf Mansur kepada Republika.co.id.

Menurut Ustaz Yusuf Mansur, awal mula datang ke Indonesia, Syekh Ali Jaber menjadikan Ponpes Darul Quran sebagai salah satu tujuannya. Syekh Ali pun kerap berkunjung ke Masjid Sunda Kelapa.

Di sana, ia dan Syekh Ali Jaber pertama kali bertemu sekitar tahun 2007-2008. "Ada orang yang ingin bertemu saya, setelah itu hubungan kami berlanjut dan, beliau sudah saya anggap sebagai adik," katanya.

Syekh Ali resmi menjadi warga negara Indonesia setahun yang lalu. Lewat akun Instagram, beliau menunjukan paspor hijau. Ia meninggalkan status kewarganegaraan Saudi untuk berdakwah di Indonesia.

Syekh Ali bangga menjadi warga Indonesia. Dia punya mimpi besar untuk menciptakan jutaan penghafal Alquran di tanah air.

Kini beliau telah pergi untuk selamanya. Sebuah nisan kayu berbahasa Arab tertancap di ujung pusara. Di atas gundukan tanah, bunga-bunga merah putih ikut mengantar kepergian Syekh Ali Jaber. Selamat jalan Syekh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement