Jumat 15 Jan 2021 05:55 WIB

Muhammadiyah: Kita Kehilangan Syekh Ali Jaber yang Moderat

Syekh Ali Jaber tidak pernah mengeluarkan ungkapan kontroversial.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Muhammadiyah: Kita Kehilangan Syekh Ali Jaber yang Moderat. Warga menyaksikan iring-iringan mobil jenazah yang membawa almarhum Syekh Ali Jaber melintasi Jalan Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (14/1), untuk menuju Pondok Pesantren Daarul Quran. Syekh Ali Jaber wafat di usia 44 tahun karena sakit. Almarhum dimakamkan di pemakaman Pondok Pesantren Daarul Quran, Tangerang, Banten. Foto : Edwin Putranto/Republika
Foto:

“Beliau tidak pernah mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang bersifat kontroversial. Keulamaannya bukan hanya pada ilmunya, tetapi lisan dan tindakannya yang dapat menjadi suri teladan umat. Beliau telah banyak berperan dalam melahirkan generasi penghafal Alquran di negeri ini,” ujarnya.

Adik Syekh Ali Jaber, Syekh Muhammad Jaber menyebut,  jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pesantren Darul Qur'an, Tangerang, Banten. Penunjukan Pesantren Darul Qur'an dikatakannya karena Syekh Ali Jaber pernah mengatakan dakwah beliau bermula di pesantren milik Ustadz Yusuf Mansur itu. Sehingga dia ingin mengakhiri perjalanan dakwahnya di tempat tersebut.

"Pernah dia bicara, karena kita mulai di Indonesia sebenarnya dari Darul Qur'an, Daqu, dia harap awal di sana, meninggal di sana. Alhamdulillah, Ustadz Yusuf Mansur menyediakan tempat kuburan, pemakaman beliau," ujarnya.

 

Syekh Ali dinyatakan wafat di Rumah Sakit Yarsi, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). Sebelumnya, ia menjalani perawatan akibat Covid-19. Sebelum meninggal, Syekh Ali sudah dinyatakan negatif Covid-19.

photo
Infografis Kiprah Syekh Ali Jaber - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement