REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional pada Ahad menyerukan boikot massal terhadap Israel sampai mereka menarik diri dari semua wilayah di bawah pendudukannya. Pernyataan dari lembaga Islam tersebut ditandatangani oleh Presiden Ahmed er-Raysuni dan Sekretaris Jenderal Ali al-Qaradaghi dan dipublikasikan di laman Facebook resminya.
"Kami menyerukan memboikot negara Israel, yang saat ini menduduki Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerang saudara dan saudari kita di Dataran Tinggi Golan, Suriah dan di Palestina serta menghancurkan tanah dan rumah mereka," tulis pernyataan itu, dilansir Anadolu Agency, Senin (4/1).
Rilis resmi mengatakan melawan pendudukan dengan cara yang sah dan mengusir penjajah adalah kewajiban moral menurut Islam, diakui oleh hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Mereka yang membeli atau memasarkan barang penjajah diakui sebagai orang berdosa yang bersekongkol dalam kejahatan ini. Karena itu, kami menyerukan kepada semua Muslim untuk boikot ekonomi massal terhadap Israel sampai mereka menarik diri dari semua wilayah pendudukan," tambah pernyataan itu.
Saat ini, Mesir dan Yordania sudah menormalisasi hubungan dengan Israel. Sedangakan Negara Arab terbaru yang mengikuti jejaknya adalah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan, dan Maroko.
https://www.aa.com.tr/en/middle-east/dont-buy-market-israeli-goods/2097117