Kamis 31 Dec 2020 17:22 WIB

Tangis Kerinduan di Pameran Artefak Rasulullah di Depok

Pengunjung membaca shalawat dan memperhatikan setiap detil artefak dengan seksama.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Tangis Kerinduan di Pameran Artefak Rasulullah di Depok. Sebanyak empat artefak Rasulullah SAW dan satu artefak dari Cucu Nabi Muhammad SAW, Husain RA dipamerkan di Masjid Jami At-Taqwa, Sukamaju, Depok, Rabu (30/12). Barang-barang Nabi Muhammad dan Husain ini yakni tongkat, terompah, rambut, sorban dan pedang.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Tangis Kerinduan di Pameran Artefak Rasulullah di Depok. Sebanyak empat artefak Rasulullah SAW dan satu artefak dari Cucu Nabi Muhammad SAW, Husain RA dipamerkan di Masjid Jami At-Taqwa, Sukamaju, Depok, Rabu (30/12). Barang-barang Nabi Muhammad dan Husain ini yakni tongkat, terompah, rambut, sorban dan pedang.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ruang pameran artefak Rasulullah di Masjid Jami At-Taqwa, Sukamaju, Depok, Jawa Barat terasa berbeda jika dibandingkan dengan kondisi ruang pameran artefak lain. Suara isak tangis dan lantunan doa dari pengunjung memenuhi ruang pameran. 

Sambil mengamati benda-benda milik Nabi Muhammad SAW dan cucunya Husain RA, mereka mengangkat tangan dan membaca shalawat dengan lirih. Seorang pengunjung bahkan membaca shalawat dengan nada merdu sambil menahan tangis.

Baca Juga

"Ya Rasulallah salamun alaik, ya Rafii'a sya'ni waddaroji. Athfatan ya ji'rotal ‘alami, ya uhailal judi wal karomi," lantun salah seorang pengunjung, Habib Fawzi bin Abdurahman Al-Haddad yang juga tergolong sebagai dzuriyat Nabi Muhammad SAW sambil terisak, Rabu (30/12).

Sekitar 10 pengunjung yang memasuki ruang pameran di waktu yang sama turut mengikuti lantunan shalawat Habib Fawzi. Mereka tidak sekadar melihat-lihat artefak, namun membaca shalawat dan memperhatikan setiap detil artefak dengan seksama.

"Sedih bercampur bahagia, kita membayangkan panutan kita Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam yang dari dulu kita inginkan pertemuannya bisa datang meskipun hanya artefaknya saja. Ini meyakinkan kita kalau dulu Rasul itu benar ada dan sungguh suatu saat kita berharap bisa bertemu baginda Nabi Muhammad," jelasnya.

Habib Fawzi mengaku tidak kuat menahan air matanya karena melihat benda-benda kesayangan Nabi sambil mengingat sifat dan perhatian Nabi kepada umatnya. "Yang dibaca tadi akhlak baginda Nabi, tapi hanya beberapa bait saja karena saking tidak kuat menahan tangis," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement