Rabu 23 Dec 2020 13:01 WIB

Shamsi Ali Yakin RI tak Terpengaruh Rayuan AS Soal Israel

Melawan penjajahan dan kezaliman adalah panggilan iman

Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali
Foto: Nusantara Foundation
Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden Nusantara Fondation  Shamsi Ali yakin Indonesia tak akan kepincut dengan iming-iming investasi miliaran dolar  dari Amerika Serikat (AS) dengan syarat normalisasi hubungan dengan Israel. Menurut dai asal Sulawesi Selatan itu,  Indonesia terikat dengan konstitusi untuk menentang penjajahan di seluruh dunia termasuk penjajahan yang dilakukan Israel kepada bangsa Palestina. 

"Saya yakin, Indonesia sadar bahwa kemerdekaan itu tidak bisa digadaikan dengan materi sebesar apapun. Apalagi ini berkaitan dengan konstitusi negara yang menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia ini,"  kata  Shamsi Ali melalui pesan singkat yang diterima Republika.co.id pada Rabu (23/12). 

Sebelumnya Kepala lembaga investasi Amerika Serikat (AS) untuk luar negeri, International Development Finance Corporation (DFC) Adam Boehler mengatakan Indonesia dapat menerima investasi finansial senilai miliaran dolar AS. Syaratnya, apabila Indonesia membangun hubungan dengan Israel.

Boehler mengatakan Indonesia dapat membuka keran investasi AS dua kali lebih besar dibandingkan saat ini yang sebesar 1 miliar dolar. Bahkan Boehler mengaku sudah membahas hal ini dengan Indonesia."Sebagai negara Muslim terbesar dunia melawan penjajahan dan kezaliman adalah panggilan iman. Dan secara khusus sebagai bangsa Merdeka tentu ini juga adalah panggilan kebangsaan. Dan tentunya tidak bisa dipisahkan dari panggilan nurani kemanusiaan," kata ustaz yang sempat menjadi imam besar New York, Amerika Serikat (AS) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement