REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN-- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan meskipun Iran tidak senang dengan Joe Biden yang mengambil alih Gedung Putih, namun ia sangat senang melihat akhir dari pemerintahan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.
Pernyataan Rouhani ini dikatakan dalam rapat kabinet yang disiarkan televisi pada Rabu (16/12). Ia bahkan juga menyebut Trump adalah orang yang nakal dan orang yang paling melanggar hukum di AS.
"Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami sangat senang dengan kepergian Trump. Seseorang yang melakukan begitu banyak kekejaman, merupakan seorang pembunuh, teroris, yang bahkan tidak menyia-nyiakan upaya vaksin kami. Ini adalah orang yang kehilangan semua prinsip, etika dan kemanusiaan.,” katanya dilansir dari Aljazeera, Rabu (16/12).
Menurutnya, Iran sedang menghadapi pandemi Covid-19 terbesar dan paling mematikan di Timur Tengah. Ia menyatakan pemerintahan Trump telah secara aktif mencoba memblokir upayanya untuk membeli vaksin melalui Organisasi Kesehatan Dunia.
Iran telah berada di bawah sanksi ekonomi yang keras oleh AS sejak 2018 ketika Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan beberapa kekuatan dunia.
Biden telah berjanji untuk mengembalikan AS ke kesepakatan dan mencabut sanksi jika Iran mematuhi persyaratannya. Namun ia juga mengatakan negosiasi diperlukan untuk menangani program rudal Iran dan kegiatan regional, sesuatu yang ditolak Iran.