Rabu 16 Dec 2020 03:00 WIB

Alasan Mengapa Kita Diperintah Berbaik Sangka kepada Orang

Allah SWT mengharuskan hamba-Nya berbaik sangka kepada orang lain

Rep: Syalaby Ichsan/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT mengharuskan hamba-Nya berbaik sangka kepada orang lain. Ilustrasi baik sangka
Foto: Republika/Musiron
Allah SWT mengharuskan hamba-Nya berbaik sangka kepada orang lain. Ilustrasi baik sangka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Di dalam banyak ayat Alquran dan hadits, berprasangka baik memang amat dianjurkan. Agama menjelaskannya dengan kata husnuzzhan, atau berbaik sangka. 

Menurut Syekh Mahmud Al-Mishri dalam Ensiklopedia Akhlak Rasulullah,  husnuzzhan, bahkan bisa dihukumi sebagai kewajiban ketika menyangkut hubungan manusia dengan Allah SWT. Nabi SAW bersabda: 

Baca Juga

لا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إلَّا وَهو يُحْسِنُ الظَّنَّ باللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ “Jangan sampai kalian mati kecuali dalam keadaan husnuzzhan, kepada Allah SWT.” (HR Muslim).

Husnuzan juga dianjurkan dalam hubungan antarsesama manusia. Rasulullah SAW selalu mencontohkan kepada para sahabatnya untuk berbaik sangka terhadap setiap orang. 

عن أبي هُرَيْرةَ ، قالَ : بَعثَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ عُمرَ بنَ الخطَّابِ على الصَّدقةِ فمَنعَ ابنُ جميلٍ ، وخالدُ بنُ الوليدِ ، والعبَّاسُ ، فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ : ما يَنقِمُ ابنُ جميلٍ إلَّا أن كانَ فقيرًا ، فأغناهُ اللَّهُ ، وأمَّا خالدُ بنُ الوليدِ ، فإنَّكم تظلِمونَ خالدًا ، فقدِ احتَبسَ أدراعَهُ ، وأعتُدَهُ في سبيلِ اللَّهِ ، وأمَّا العبَّاسُ عمُّ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ فَهيَ عليَّ وَمِثْلُها ،

Abu Hurairah RA meriwayatkan suatu ketika Rasulullah SAW mengutus Umar RA untuk menarik zakat. Namun, Ibnu Jamil, Khalid bin Walid, dan Abbas paman Rasulullah SAW tidak menyerahkan (zakat) sehingga beliau bersabda.

"Tidak ada sesuatu yang membuat Ibnu Jamil enggan untuk menyerahkan zakat kecuali karena dirinya fakir, kemudian Allah menjadikannya kaya. Adapun Khalid, sesungguhnya kalian berbuat zalim kepadanya (karena) ia menginfakkan baju besi dan peralatan perangnya di jalan Allah. Adapun Abbas, aku telah mengambil zakatnya dua tahun yang lalu."

Sebaliknya, dengan suuzhan, yakni berprasangka buruk. Allah SWT mengingatkan kita agar menjauhi berprasangka jelek:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya sebagian dari prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain…" (QS al-Hujurat: 12).

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement