REPUBLIKA.CO.ID, YOGAYAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tanggap Bencana menyiapkan 1.000 guru siaga bencana melalui Pelatihan Guru Siaga Tahun 2020 kepada para pendidik di madrasah dan pondok pesantren di seluruh Indonesia.
"Setiap perwakilan madrasah/pondok pesantren di daerah mengirimkan 3-5 orang. Adapun target peserta Sekolah 1.000 Guru Siaga 2020 (SGS), yaitu sebanyak 1.000 orang," kata Manajer PRB Baznas Tanggap Bencana Pusat Irham di Yogyakarta, Senin (30/11).
Menurut dia, kegiatan itu bertujuan meningkatkan kapasitas sekolah yang berada di tingkat madrasah/pondok pesantren dengan melibatkan para tenaga pendidik di daerah-daerah mengenai pentingnya upaya penanggulangan kebencanaan. "Meningkatkan kapasitas sekolah yang berada di tingkat madrasah/pondok pesantren daerah untuk membuat analisis bencana di sekolah masing-masing," kata dia.
Melalui kegiatan itu, lanjut dia, sekolah di tingkat madrasah/pndok pesantren daerah juga diharapkan mampu menyusun rencana aksi pengurangan risiko kebencanaan di sekolah yang rentan akan bencana.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan itu meliputi Analisis Risiko Bencana, Rencana Aksi, Sistem Peringatan Dini, Peta Bencana, serta Protokol Kesehatan Covid-19. Para fasilitator juga melakukan pendistribusian sejumlah sarana protokol kesehatan ke madrasah dan pondok pesantren, berupa wastafel, hand sanitizer, sabun, termasukpaket sembako bagi personal Guru Siaga Bencana (SGS).
"Kami yang di daerah sangat senang dengan program ini karena semakin banyak guru/pendidik yang paham akan risiko bencana tentu akan bisa mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi ke depannya," kata Komandan Baznas Tanggap Bencana DIY Agus Sunarto.