REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membantu warga yang menjadi korban terdampak banjir di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. BAZNAS menerjunkan dua belas orang personel yang berasal dari BAZNAS Tanggap Bencana Pusat dan BAZNAS Tanggap Bencana Kabupaten Cilacap. Tin dilengkapi dengan berbagai perlengkapan penyelamatan, termasuk satu unit ambulans.
Kepala BAZNAS Tanggap Bencana, Dian Aditya Mandana Putri mengatakan tim BAZNAS Tanggap Bencana telah mendirikan posko bantuan untuk melayani kebutuhan para pengungsi.
“Tim BAZNAS Tanggap Bencana beserta relawan langsung mendirikan dapur umum karena saat ini pengungsi sangat membutuhkan dukungan logistik berupa makanan untuk kebutuhan mereka selama di pengungsian. BAZNAS juga mendistribusikan bantuan selimut, sabun, popok bayi dan kebutuhan logistik lainnya,” jelas Dian di Jakarta, Kamis (19/11).
Selain itu, Dian menambahkan tim BAZNAS Tanggap Bencana juga melakukan assessment ke beberapa lokasi yang terdampak banjir untuk memberikan bantuan evakuasi.
“Dengan menggunakan perahu karet, sebagian tim BAZNAS Tanggap Bencana juga membantu evakuasi untuk kelompok rentan, diantaranya anak-anak, ibu hamil, dan juga lansia di Desa Cilakpa, Kecamatan Kedungreja,” kata Dian.
BAZNAS juga melakukan assessment untuk melakukan pendataan, kebutuhan apa yang sangat mendesak dibutuhkan warga di beberapa titik-titik pengungsian agar para pengungsi yang membutuhkan bantuan dapat segera tertangani kebutuhannya.
Sementara itu Direktur Utama BAZNAS, Arifin Purwakananta menyampaikan dalam menghadapai fenomena bencana yang akhir-akhir kini kerap terjadi di Indonesia, BAZNAS telah menyiapkan tim BAZNAS Tanggap Bencana yang tersebar di beberapa provinsi dan kabupaten atau kota di Indonesia untuk selalu siap siaga memberikan respon cepat melayani masyarakat yang tengah terdampak bencana.
“Belum selesai berbenah akibat diterjang banjir pada Bulan Oktober lalu, warga Cilacap kembali dihadapkan dengan musibah banjir yang bahkan kini lebih luas wilayah yang terdampaknya. Semoga para korban banjir selalu diberikan kekuatan dan bisa segera kembali ke rumah mereka masing-masing. BAZNAS siap berjuang membantu masyarakat pulih dari bencana,” tutup Arifin seperti dalam siaran persnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, sejak hujan deras yang terjadi Selasa (17/11) dini hari hingga Rabu (18/11), memicu banjir di 35 desa yang tersebar di 11 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Kroya, Sampang, Bantarsari, Kedungreja, Gandrungmangu, Cipari, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Kampung Laut dan Kawunganten.
Banjir juga berdampak pada 15.667 Kepala Keluarga yang terdiri dari 34.643 jiwa. Dari jumlah warga yang terdampak tersebut, sebanyak 638 Kepala Keluarga atau 1.518 jiwa terpaksa mengungsi. Akibat musibah banjir ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu orang dilaporkan hilang.
Tak hanya itu, banjir juga merendam ruas-ruas jalan protokol penghubung antar Desa dan Kecamatan, yang menyebabkan beberapa daerah kesulitan untuk diakses.