REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- DKI Jakarta bertekad mempertahankan gelar juara umum MTQ Nasional pada edisi ke XXVIII di Sumatra Barat (Sumbar). DKI kini menyandang status juara bertahan setelah menjadi juara di MTQ Nasional XXVII di Medan, Sumatera Utara pada 2018 lalu.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Saiful Mujab mengatakan dirinya optimistis provinsi ibu kota kembali menjadi yang terbaik karena telah memberikan persiapan yang matang kepada seluruh kafilah yang berangkat ke Sumbar.
"Target DKI Jakarta, sebagaimana arahan Bapak Gubernur Anies Baswedan waktu pelepasan, mempertahankan juara umum. Jadi kontingen DKI hadir di Sumbar tujuannya satu, mempertahankan gelar juara. Kalau provinsi lain, mengejar juara," kata Saiful kepada Republika, Rabu (18/11).
DKI memberangkatkan 53 orang kafilah ke Sumbar. Masing-masing kafilah diikuti penamping. Total kafilah dan pendamping kontingen MTQ DKI yang sedang berjuang di Padang sebanyak 95 orang.
Lima puluh tiga orang kafilah DKI ikut serta di 8 cabang yang diperlombakan di MTQ 2020 di Sumbar. Yakni yakni seni baca Alquran, qira'atal Quran, hafalan Alquran, tafsir Alquran, fahmil Alquran, seni kaligrafi Alquran, syarhil Alquran, dan cabang karya tulis ilmiah Alquran. Hingga perlombaan hari ke 4, DKI sudah mengirimkan 18 orang atau regu melaju ke semifinal. Mereka ditempel ketat oleh Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Kepala Bidang Mental dan Spiritual DKI Jakarta, Aceng Zaini mengatakan pihaknya telah mengawal Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) DKI sejak jauh-jauh hari menjelang pelaksanaan MTQ di Sumbar. Aceng menyebut semua kafilah yang dikirimkan DKI ke Sumbar sudah dalam keadaan siap. Ia berharap penampikan DKI di Sumbar sesuai harapan supaya dapat kembali membawa pulang gelar juara umum.
Meski begitu, Aceng juga mewaspadai persaingan yang akan cukup ketat dari kontingen Banten. Banten merupakan juara umum MTQ 2016 di Mataram. Banten juga menjadi saingan utama DKI saat MTQ 2018 di Medan.
"Kalau saingan, Banten. Kontingen Banten juga mengirimkan kafilah yang tidak kalah bagus," ucap Aceng, kepada Republika.
Aceng menyebut cabang yang menjadi unggulan DKI di setiap MTQ biasanya di tilawah dewasa dan kaligrafi. Ia berharap dari cabang tersebut, DKI kembali mendapatkan medali emas.
Sementara itu kafilah Sumbar juga berharap hasil terbaik. Sumbar kali ini tampil sebagai tuan rumah. Sumbar pernah menjadi juara umum MTQ tahun 1983 juga saat menjadi tuan rumah di Kota Padang. Sejak saat itu, Sumbar belum pernah lagi membawa pulang gelar juara umum di beberapa edisi gelaran MTQ Nasional.