REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Sebanyak 63 dari 67 masjid yang berfungsi di Nagorno-Karabakh dan distrik yang berdekatan di Azerbaijan hancur total. Menurut laporan Trend mengutip dari Azerbaijan National Academy of Sciences (ANAS), empat masjid hancur sebagian.
“Data ini diperoleh selama studi kerusakan yang menimpa monumen sejarah dan budaya di tanah pendudukan Azerbaijan. Pekerjaan ini dilakukan atas kerja sama antara Dana Internasional untuk Budaya dan Warisan Turki, Institut Hukum dan Hak Asasi Manusia ANAS dan Komisi Nasional Azerbaijan di UNESCO,” ujar pesan itu, dilansir di Trend, Rabu (11/11).
Ketua Persatuan Publik untuk Perlindungan Monumen Sejarah dan Budaya di Wilayah Pendudukan Azerbaijan Faig Ismayilov, mengatakan pegawai Institut Hukum dan Hak Asasi Manusia ANAS, mencatat 215 monumen sejarah dan budaya rusak di Shusha, 140 di Aghdam, 93 di Jabrayil dan Khojavend masing-masing, Kalbajar sebanyak 91, distrik Lachin sebanyak 74, Gubadly dan Fuzuli masing-masing 71, Zangilan sebanyak 56 dan Khojaly sebanyak 28 monumen sejarah dan budaya.
Menurut Ismayilov, di antara 903 monumen yang terdaftar secara resmi di wilayah ini terdapat monumen yang memiliki makna lokal dan regional dan internasional. Ada juga 1.647 monumen di wilayah ini yang tidak terdaftar secara resmi.
Ismayilov menegaskan, kerusakan warisan budaya Azerbaijan oleh orang Armenia ke luar negeri diperkirakan mencapai miliaran dolar. Dia juga mengatakan orang Armenia menempatkan khachkars (batu berukir) di wilayah pendudukan, batu nisan Armenia, dan monumen arsitektur Albania.
https://en.trend.az/azerbaijan/society/3332770.html