Wanita berusia 23 tahun itu termasuk di antara 17 kandidat Muslim Bay Area. Jika dia menang, dia akan menjadi Muslim pertama yang bertugas di Dewan Kota Sunnyvale.
Usman mengatakan dia berencana mencalonkan diri sejak usia 16 tahun, tetapi keputusan Mahkamah Agung AS yang mengesahkan larangan perjalanan Muslimlah yang mendorongnya mencalonkan diri langsung setelah lulus dari Universitas Cornell. Selain lebih banyak kandidat yang mencalonkan diri, pemilih Muslim yang meningkat, juga lebih banyak sukarelawan mendaftar melakukan penjangkauan pemilih paruh waktu.
Jumlah yang dipekerjakan di CAIR hampir dua kali lipat di Bay Area. "Kami mempekerjakan banyak penutur bahasa yang berbeda karena kami ingin menjangkau komunitas yang ingin terlibat. Saya juga melihat, untuk pertama kalinya, umat Islam secara aktif menghadiri balai kota secara konsisten dan terkoordinasi," kata Usman.
Mona Shaiq, pendiri dari Muslim Democrats and Friends Club of Alameda County, mengatakan dia juga melihat peningkatan keterlibatan sipil lokal. "Ada masalah yang kami hadapi sebagai komunitas selain islamofobia. Kami merasa kami harus diakui dan dihormati dalam masyarakat kami. Misalnya, kami diperbolehkan merayakan hari raya keagamaan, budaya, dan semuanya," ujarnya.
Shaiq mencalonkan diri untuk Dewan Distrik Sekolah Terpadu Fremont pada 2014 saat di mana hampir tidak akan terdengar tentang Muslim yang mencalonkan diri untuk jabatan di mana pun. "Kami telah membuat banyak kemajuan sejak saya mencalonkan diri, tetapi saya masih merasa sejak 9/11, banyak Muslim yang merosot. Mereka takut. Mentalitas itu meski bisa dimengerti, tidak membantu mereka sama sekali. Semakin banyak orang melihat kita, semakin banyak orang mengenal kita, semakin besar penerimaan dalam masyarakat," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
