Rabu 04 Nov 2020 14:18 WIB

Respons Pers Asing Terhadap Klinik Muhammadiyah Malang 1927

Klinik Muhammadiyah Malang tak hanya menarik pasien dari kalangan pribumi.

Respons Pers Asing Terhadap Klinik Muhammadiyah Malang 1927.
Foto:

Di dalam sebuah surat kabar berbahasa Belanda terbitan Surabaya, Indische Courant, tanggal 9 Desember 1927, muncul sebuah laporan berjudul “Moehammadijah kliniek”. Isinya memberitakan bahwa sebuah klinik Muhammadiyah yang baru saja dibuka di Malang telah semakin banyak menarik minat pasien untuk datang guna mendapatkan pengobatan.

Koran ini membandingkan data pasien bulan Oktober dengan Desember 1927, di mana peningkatannya dari Oktober ke Desember, dalam istilah jurnalis Indische Courant, merupakan sebuah “geweldige vooruitgang” (kemajuan besar). Berikut salah satu kutipan laporan tersebut:

Bedroeg het totaal aantal der patiënten, die gedurende de maand October van de kliniek gebruik maakte, nog 428, deze maand werd het belangrijke aantal 1551 bereikt, waaruit dus een geweldige vooruitgang valt te zien.

(Jumlah total pasien yang menggunakan klinik ini pada bulan Oktober masih berjumlah 428, sementara pada bulan ini sampai ke angka penting, 1551, dari mana sebuah kemajuan besar dapat dilihat.)

Jumlah pasien yang datang ke klinik Muhammadiyah di Malang itu tergolong tinggi untuk sebuah lembaga pelayanan kesehatan yang diusahakan oleh kalangan Muslim pribumi, yang belum banyak berpengalaman dalam mengorganisir upaya pemeliharaan kesehatan dalam standar modern ala Eropa.

Tak hanya jumlah pasien yang tinggi yang menunjukkan besarnya kepercayaan publik pada klinik Muhammadiyah ini. Ada setidaknya dua hal penting lainnya yang mengindikasikan besarnya kepercayaan ini, yakni keragaman jenis penyakit yang ditangani klinik ini serta bervariasinya latar belakang pasien yang datang.

Indische Courant menerangkan jenis penyakit dan latar belakang pasien yang datang ke klinik Muhammadiyah Malang:

Voor oogziekten werden 333 patiënten behandeld, allemaal Inlanders, vrouwen zoowel als mannen; voor interne ziekten werden 28 personen geholpen, eveneens allemaal Inlanders; voor geslachtsziekten 123 personen, waarvan 92 Inlanders, 30 Chineezen en 1 Arabier; voor huidziekten 971 personen, van wie 965 Inlanders en 6 Chineezen; op chirurgisch gebied werd aan 7 Inlanders geneeskundige hulp verleend, terwijl verder nog 89 patiënten, n.l. 63 Inlanders en 26 Chineezen voor neus-, keel- en oorziekten werden behandel.

(Terdapat 333 pasien yang dirawat karena penyakit mata, semuanya pribumi, wanita dan pria; 28 orang dibantu untuk pengobatan penyakit dalam, semuanya juga penduduk pribumi; untuk penyakit kelamin dirawat 123 orang, yang terdiri dari 92 orang pribumi, 30 orang Cina dan 1 orang Arab; untuk penyakit kulit ada 971 orang, di mana terdapat 965 pribumi dan 6 Cina; terkait bedah, 7 orang penduduk pribumi diberi bantuan medis, sementara 89 pasien, dalam hal ini 63 orang penduduk pribumi dan 26 orang Cina, dirawat karena penyakit hidung, tenggorokan dan telinga.)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement