Selasa 03 Nov 2020 04:15 WIB

Arab Saudi Minta Warga Lapor Pelanggaran Protokol Kesehatan

Arab Saudi akan menghukum warga langgar protokol kesehatan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Minta Warga Lapor Pelanggaran Protokol Kesehatan. Polisi Arab Saudi.
Foto: EPA-EFE/SAUDI MINISTRY OF MEDIA
Arab Saudi Minta Warga Lapor Pelanggaran Protokol Kesehatan. Polisi Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi saat ini sedang gencar meminta warganya mematuhi tindakan pencegahan virus corona. Warga diminta melaporkan pelanggar protokol kesehatan.

Kementerian menegaskan hukuman akan ditegakkan bagi warga yang melanggar. Hingga kini, Kementerian menerima 999 laporan tentang pelanggaran di semua wilayah Kerajaan.

Baca Juga

Pelaporan diadukan lewat layanan 911 untuk Makkah dan Riyadh. Tercatat jumlah laporan pelanggaran di fasilitas kesehatan sebanyak 937, dan 940 untuk laporan tentang restoran dan tempat umum.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Ahad (1/11) mengumumkan 374 kasus Covid-19 baru. Sehingga total kasus yang dikonfirmasi menjadi 347.656, 334.236 di antaranya sedang masa pemulihan, 8.000 kasus aktif dan 5.420 total ornag yang meninggal karena Covid-19.

Juru bicara kementerian Mohammed Al-Abd Al-Aly, mengatakan bahwa terjadi percepatan yang nyata dalam peningkatan kasus yang dikonfirmasi di salah satu wilayah. Dia menambahkan, tindakan yang lebih ketat akan diterapkan untuk mengendalikan dan mencegah penyebarannya.

"Saat ini terdapat 771 kasus dalam kondisi kritis di Kerajaan, sementara 8.000 tetap aktif, dengan pasien menerima perawatan medis. 

Selain itu, 394 pasien telah pulih, meningkatkan jumlah pemulihan menjadi 334.236, korban tewas telah mencapai 5.420 dengan 18 kematian baru dilaporkan. Kementerian sejauh ini telah melakukan 8,1 juta uji reaksi berantai polimerase sejak virus pertama kali ditemukan di negara tersebut," ujarnya dilansir dari Arab News, Senin (2/11).

https://www.arabnews.com/node/1757146/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement