Sabtu 17 Oct 2020 05:50 WIB

Berawal dari Ragu, Kaci Starbuck Jemput Hidayah Islam

Kaci mulia mendalami Islam ketika masuk kuliah.

Berawal dari Ragu, Kaci Starbuck Jemput Hidayah Islam
Foto:

Hari pertama sekolah dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat ramah. Hari kedua sekolah, dia mengundang Kaci ke rumahnya untuk akhir pekan bertemu keluarganya dan mengunjungi tempat ibadahnya.  

"Saya seperti telah diadopsi ke dalam keluarganya sebagai anak yang baik  dan pengaruh yang baik untuknya," ujar dia.

Dia disambut di lingkungan ibadahnya yang baru, namun memiliki ajaran yang berbeda. Dan aturan di sana membuatnya terkejut. 

Dia pun memutuskan berdiskusi tentang iman dengan ibunya. Dia bercerita tentang kebingungannya dan hanya ingin seseorang menjelaskan semuanya untuk dia.  

Dia menjadi kritis tentang ajaran agamanya tersebut. Selama dua tahun dia masih memiliki keyakinan sendiri dan tidak mengikuti aturan di tempat ibadah barunya. 

Tahun berikutnya Kaci telah menempuh perguruan tinggi dan menjadi terpisah dari semua tempat ibadah sebagai mahasiswa baru. Dia mencoba bergabung dengan komunitas agama yang saat itu ia anut, tetapi dia pun merasa tidak nyaman. Dia tetap datang beribadah tetapi tidak menjalani aturan dan ajaran yang tidak sesuai dengan pemikirannya hingga tahun kedua perguruan tinggi. 

photo
 
Mengenal Islam

"Pada Oktober tahun kedua saya, saya bertemu dengan seorang Muslim yang tinggal di asrama saya.  Dia adalah seorang pria ramah yang sepertinya selalu merenungkan pertanyaan atau membawa pemikiran yang dalam," tutur dia.

Suatu malam dia menghabiskan sepanjang malam menanyakan pertanyaan filosofis tentang keyakinan dan agama.  Dia berbicara tentang keyakinannya sebagai seorang Muslim, pernyataan awalnya membuat dia mempertanyakan keyakinan agamanya sendiri,  apakah kita dilahirkan dalam sebuah agama, oleh karena itu menjadikannya agama yang benar?  

Setiap hari Kaci selalu bertemu dengannya dan mengajukan pertanyaan karena ingin bertukar pikiran yang lebih serius. Tetapi dia tidak lagi menjawab pertanyaan atau memenuhi kebutuhan spiritual Kaci.  

Musim panas berikutnya Kaci bekerja di toko buku dan membeli buku apa pun yang dapat dia temukan tentang Islam. Kaci memperkenalkan diri kepada Muslim lain di kampus dan mulai menanyakan pertanyaan tentang Islam. Alih-alih mencari jawabannya, dia diarahkan kepada Alquran.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement