Senin 12 Oct 2020 18:49 WIB

Mayoritas Negara Barat Nasrani, Tapi Mengapa Takut Islam?

Pertumbuhan populasi umat Islam di negara Barat dianggap ancaman.

Pertumbuhan populasi umat Islam di negara Barat dianggap ancaman. Ilustrasi Islam di Barat
Foto:

Naquib al-Attas dalam buku Powerful Ideas: Perspectives on the Good Society (2002) yang menghimpun gagasan pemikir-pemikir besar dalam sejarah manusia, seperti Sopocles (495-406 SM), Thucydides (460-400 SM), Plato (428-348 SM), Aristotle (384-322 SM), Confucius (551-479), Adam Smith (1723-1790), Immanuel Kant (1724-1804), Karl Marx (1818-1883), Nelson Mandela, Edward Said (1935-2003) menyebut problem terberat yang dihadapi manusia dewasa ini adalah hegemoni dan dominasi keilmuan (knowledge) Barat yang mengarah pada kehancuran umat manusia.

Satu fenomena yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Sepanjang sejarahnya, manusia telah menghadapi banyak tantangan dan kekacauan. Tetapi, belum pernah mereka menghadapi tantangan yang lebih serius daripada yang ditimbulkan oleh peradaban Barat saat ini. Kekacauan itu, menurut al-Attas, bersumber dari sistem keilmuan Barat itu sendiri, yang disebarkan ke seluruh dunia. 

Knowledge yang disebarkan Barat, pada hakikatnya telah menjadi problematik, karena kehilangan tujuan yang benar; dan lebih menimbulkan kekacauan (chaos) dalam kehidupan manusia, ketimbang membawa perdamaian dan keadilan, knowledge yang seolah-olah benar, padahal memproduksi kekacauan dan skeptisisme (confusion and scepticism), bahkan knowledge yang untuk pertama kali dalam sejarah telah membawa kepada kekacauan dalam 'the Three Kingdom of Nature' yaitu dunia binatang, tumbuhan, dan mineral. Menurut al-Attas, bagi Barat, kebenaran fundamental dari agama, dipandang sekadar teoretis. Kebenaran absolut dinegasikan dan nilai-nilai relatif diterima.

 

*Naskah kutipan dari artikel DR Adian Husaini tayang di Harian Republika 2004

 

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement