Senin 05 Oct 2020 13:29 WIB

Rasululah Ingatkan Pemimpin tidak Amanah, tak Cium Surga 

Rasulullah SAW mewanti-wanti pemimpin yang tidak amanah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Rasulullah SAW mewanti-wanti pemimpin yang tidak amanah. Sumpah Jabatan/Ilustrasi
Foto: Antara
Rasulullah SAW mewanti-wanti pemimpin yang tidak amanah. Sumpah Jabatan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sungguh berat tugas dan kewajiban seorang pemimpin rakyat, umat, kaum atau kelompok karena mereka akan dimintai pertanggungjawaban di dunia dan akhirat. 

Karena itu, agama Islam mengajarkan agar para pemimpin menjadi pemimpin yang baik, adil, jujur, amanah, dan bijaksana agar selamat di dunia dan akhirat.

Baca Juga

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menyampaikan bahwa seorang hamba yang diberi amanat menjadi seorang pemimpin oleh Allah SWT, tapi tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik atau tidak amanah, maka dia tidak akan mencium bau surga. 

Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar ketika sakit yang membuatnya mati, lantas Ma'qil mengatakan kepadanya, "Saya sampaikan hadits kepadamu yang aku dengar dari Rasulullah SAW."

 

Aku (Ma'qil) mendengar Nabi SAW bersabda, "Tidaklah seorang hamba yang Allah beri amanat kepemimpinan, namun dia tidak menindaklanjutinya dengan baik, selain tak bakalan mendapat bau surga." (HR Bukhari).

 

  أنَّ عُبَيْدَ اللهِ بنَ زِيَادٍ دَخَلَ علَى مَعْقِلِ بنِ يَسَارٍ في مَرَضِهِ، فَقالَ له مَعْقِلٌ: إنِّي مُحَدِّثُكَ بحَدِيثٍ لَوْلَا أَنِّي في المَوْتِ لَمْ أُحَدِّثْكَ به، سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ، يقولُ: ما مِن عَبْدٍ اسْتَرْعاهُ اللَّهُ رَعِيَّةً، فَلَمْ يَحُطْها بنَصِيحَةٍ، إلَّا لَمْ يَجِدْ رائِحَةَ الجَنَّةِ

 

Hadits serupa disampaikan Imam Muslim dalam Shahih Muslim dengan redaksi sedikit berbeda. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyampaikan bahwa surga haram bagi pemimpin yang mati dalam keadaan sedang menipu rakyatnya.  

 

عَنِ الْحَسَنِ، قَالَ: عَادَ عُبَيْدُ اللهِ بْنُ زِيَادٍ مَعْقِلَ بْنَ يَسَارٍ الْمُزَنِيَّ فِي مَرَضِهِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، قَالَ مَعْقِلٌ: إِنِّي مُحَدِّثُكَ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، لَوْ عَلِمْتُ أَنَّ لِي حَيَاةً مَا حَدَّثْتُكَ، إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ اللهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلَّا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ 

 

Ubaidullah bin Ziyad mengunjungi Ma'qil bin Yasar al-Muzani yang sedang sakit dan menyebabkan kematiannya. Ma'qil berkata, "Sungguh, aku ingin menceritakan kepadamu sebuah hadits yang aku pernah mendengarnya dari Rasulullah SAW. Sekiranya aku mengetahui bahwa aku (masih) memiliki kehidupan, niscaya aku tidak akan menceritakannya."

 

Ma'qil mengatakan sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa diberi beban oleh Allah untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Allah mengharamkan surga atasnya." (HR Muslim). 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement