REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 NU yang semula akan dilaksanakan pada 2020 ke 2021. Penundaan pelaksanaan agenda terbesar NU itu tak lain karena adanya pandemi Covid-19.
Ma'ruf menghargai sikap dan pertimbangan PBNU yang berlandaskan pada tujuan dasar syari’ah Islam (maqosidus syari’ah) dalam menetapkan penundaan Muktamar ke-34 NU dan Perpanjangan Masa Khidmat PBNU.
"Yaitu, bahwa meletakkan perlindungan terhadap kelangsungan hidup manusia sama pentingnya dengan menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat dan negara," ujar Ma'ruf saat membuka Konferensi Besar NU 2020 secara virtual dari rumah dinas Wapres, Jakarta, Rabu (23/9).
Ia mengatakan, dengan prinsip itu, keduanya harus berjalan seimbang. Ma'ruf mengibaratkan, gas dan rem bagi sebuah mobil, sehingga mobil tersebut melaju sampai tujuan.
Bahkan, kata Ma'ruf, umpamanya diambil skala prioritas harus didahulukan dalam keadaan darurat, jawabnya jelas dan tegas: dahulukan untuk menyelamatkan jiwa. Ini sesuai dengan prinsip taqdimu daf’il addhararil a’la ‘ala dhararil adna yakni mendahulukan penangkalan bahaya yang lebih besar daripada bahaya yang lebih kecil.
"Atas dasar itu, maka keputusan untuk menunda pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama adalah keputusan yang tepat," ujar Ma'ruf.
Sebelumnya, di acara yang sama, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan Muktamar PBNU ke-34 ditunda hingga akhir 2021 karena pandemi Covid-19. Ia mengungkap, pertimbangan yang menjadi landasan penundaan adalah keselamatan jiwa dan kemanusiaan.
"Kondisi belum memungkinkan bagi kita untuk menyelenggarakan forum tertinggi dari organisasi ini yaitu Muktamar," kata Said Aqil.
Apalagi, pengurus wilayah, pengurus cabang dan juga pengurus cabang istimewa NU telah berkirim surat permohonan penundaan pelaksanaan Muktamar ke-34 PBNU. Ada 34 PWNU dan 380 PC dan PCNU yang artinya lebih dari 2/3 telah mengirimkan surat persetujuan pengunduran pelaksanaan Muktamar PBNU ke-34 ke tahun depan.
"Saya yakin semua peserta Konbes ini bersifat arif dan bijak semuanya sama mempunyai kepentingan yang sama yaitu keselamatan warga NU, keselamatan masyarakat, keselamatan bangsa semuanya. Itu yang kita harapkan, dan sikap ini mari kita ambil dengan tulus dan ikhlas," katanya.