REPUBLIKA.CO.ID JEPARA--Peran serta para kader kesehatan di Desa Jlegong sangatlah besar dalam rangka menjadikan Desa Jlegong lebih baik dalam bidang kesehatan. Hal ini ditunjukkan dalam kegiatan Posyandu di Desa Jlegong yang sudah mandiri menyelenggarakan kegiatan kesehatan. Tentunya dengan tetap memakai prosedur protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, memakai pasker dan tetap menjaga jarak.
Di Desa Jlegong setidaknya terdapat 51 balita yang menderita kasus stunting. Karena itu, bidan desa dan juga kader kesehatan terus memberikan pendampingan dan pelayanan khusus kepada balita tersebut. Untuk penangan kasus Stunting tahap 1 baru dimulai bulan Agustus 2020 dengan jumlah balita Stunting 30 anak. “Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi,” kata Alkomah ketua Kader Posyandu Kenari I.
Dalam hal ini Rumah Zakat ikut memberikan support berupa dengan memberikan bantuan dana untuk Program Makanan Tambahan (PMT) untuk balita normal rutin setiap bulan. “Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada Bapak Akhmadi selaku Relawan Rumah Zakat yang telah menunjuk desa Jlegong sebagai desa Binaan Rumah Zakat,” kata Tutik Haryati selaku sekretaris Posyandu Kenari I.