REPUBLIKA.CO.ID, KUALALUMPUR – Menteri Hubungan Beragama Malaysia Zulkifli Mohamad Al-Bakri menyatakan pemerintah menaruh perhatian serius pada institusi pendidikan Islam akibat pandemi covid-19.
Zulkifli menyebut telah menyalurkan bantuan senilai RM 18,4 juta atau sekitar 62 miliar rupiah ke hampir dua ribu institusi pendidikan Islam.
Bantuan dari Kementerian Hubungan Beragama sudah disalurkan secara bertahap sejak 30 Juni. Rincian penerimanya sebanyak 1.830 institusi pendidikan Islam.
Bantuan tersebut menjadi bagian dari alokasi total sebanyak RM 21 juta atau senilai 72 miliar rupiah untuk institusi pendidikan Islam terdampak Covid-19.
"Bantuan ini diberikan pada 979 tahfiz, 204 sekolah pondok dan 647 sekolah agama rakyat atau sekolah agama swasta," kata Zulkifli dilansir dari Bernama pada Kamis (30/7).
Zulkifli membantah isu yang menyebutkan dana bantuan justru digunakan kelompok tertentu. Program bantuan tersebut dicanangkan sejak 24 Maret ketika pandemi covid-19 melanda dunia.
"Bantuan ini untuk meringankan beban orang-orang yang terdampak pandemi Covid-19," ujar Zulkifli.
Pernyataan Zulkifli disampaikan dalam rapat bersama dewan parlemen Malaysia baru-baru ini. Para anggota Dewan Malaysia menanyakan bagaimana bantuan pemerintah pada institusi pendidikan Islam yang tutup sementara karena terpengaruh Covid-19.
Selain institusi pendidikan Islam, bantuan diberikan pula pada kelompok yang paling rentan mengalami keterpurukan ekonomi akibat covid-19.
"Bantuan diberikan pada Orang Asli, nelayan, fakir miskin, sekolah, mahasiswa sepanjang mereka memenuhi kriteria," ucap Zulkifli.