REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo mengungkapkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) selama Covid-19 mengalami kenaikan dibandingkan periode yang sama pada 2019. Bambang mengatakan, selama Januari sampai Juni 2020 kenaikannya mencapai 46 persen.
"(Kenaikan itu) dikarenakan kesiapan Baznas dalam mengantisipasi pengumpulan melalui digital," kata Bambang dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (15/7).
Bambang menjelaskan pengumpul donasi terbanyak ada di Unit Pengumpul Zakat (UPZ) sebesar 34,6 persen. Kemudian yang kedua pengumpulan ritel yang berhasil mengumpulkan 25,2 persen. Ketiga, pengumpulan digital mencapai 23,9 persen.
"Alhamdulilah pengumpulan digital ini terus dari tahun ke tahun semakin membaik kita perkiraan sampai akhir tahun ini bisa melampaui 25 persen," ujarnya.
Sisanya ada di CSR 11,1 persen, zakat perusahaan dua persen, dan zakat paytool 2,3 persen. Untuk diketahui besaran ZIS yang dikumpulkan oleh Baznas dari Januari sampai Juni 2020 yaitu sebesar Rp 240.399.699.301. Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibanding tahun lalu yang realisasinya hanya Rp 156.832.177.465.
"Pendistribusian dan pendayagunaan di era covid 19 juga mengalami kenaikan sebesar 129,82 persen dari sisi jumlah dana tersalur. dan 87,42 persen kenaikannya dari jumlah mustahik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun yang lalu," ujarnya.
Sebelumnya pemberian donasi dari masyarakat mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan Direktur Pendistibusian dan Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Irfan Syauqi Beik, dalam menanggapi riset dari Alvara Research Center, yang menyatakan donasi masyarakat Indonesia meningkat.
"Saya kira hasilnya sangat valid, dan itu terkonfirmasi di Baznas Pusat. Saya kira sesuatu yang insya Allah faktanya di lapangan ada peningkatan seperti itu," kata Irfan, Senin (13/7).
CEO dan Founder Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, mengatakan, lembaganya melakukan berbagai penelitian untuk melihat pandangan masyarakat terhadap Covid-19 dan dampak yang dirasakan sejak kasus positif Covid-19 muncul pada Maret lalu. Hasil survei tersebut di antaranya, pada tahun ini, sebanyak 6,2 persen masyarakat berdonasi, atau naik dari 4,8 persen dibandingkan pada 2019.
“Kalau donasi itu naik, karena di pandemi ini rata-rata banyak orang yang tergerak hatinya melakukan sumbangan untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujar Hasanuddin saat konferensi pers penelitian terbaru yang berjudul “Repson Publik atas Covid-19” secara virtual, Ahad (12/10).